Rabu, 14 November 2012

(Cu)cian deh loe...


Pernah tidak kamu memperhatikan pakaian yang dijemur aka cucian? Saya sering. Malah, perhatian saya boleh dibilang "dalam". Dalamnya sampai ke "cucian yang digantung sampai  kering tapi harus basah lagi karena kehujanan dan kadang butuh waktu sehari lagi untuk membuatnya kering lagi."
Saya heran, cucian butuh waktu berjam-jam di bawah sinar matahari untuk bisa kering, butuh waktu tak cukup 5 menit untuk membuatnya basah lagi, dan tetap saja butuh waktu berjam-jam di bawah sinar matahari untuk mengeringkannya sekali lagi. Kenapa harus seperti itu? Kenapa cucian butuh “tidak sampai 5 menit” untuk basah, tapi harus berjam-jam untuk bisa kering lagi?. Kenapa tidak 5 menit saja? Bingung. Prihatin.
Tapi saya sedikit lega. Kebingungan dan keprihatinan saya sedikit berkurang. Ternyata cucian tidak sendiri. Iya, cucian tidak sendiri. Cucian kadang senasib dengan hati. Cucian yang kehujanan senasib dengan hati yang jatuh-kemudian (di)patah(kan).
Kadang tidak dibutuhkan waktu yang lama untuk bisa jatuh cinta, tapi butuh waktu lama untuk melupakan cinta itu. Seperti cucian, kan? Cucian hanya butuh sekian menit hujan untuk bisa basah total, tapi butuh waktu berkali-kali lipat dari itu untuk bisa kering lagi.

Teman Sebangku

Beberapa hari yang lalu, facebook mempertemukan saya   dengan teman itu pernah sebangku saat di kelas empat dan lima SD. Sejak lulus SD ...