Jumat, 24 Oktober 2014

Sakitnya tuh di sini *tunjuk kuping*

Beberapa hari ini saya punya kesempatan beberapa kali untuk mendengar lagu dangdut yg liriknya seperti ini "sakitnya tuh di sini di dalam hatiku, sakitnya tuh di sini ....blablabla". Saya tidak tahu yg nyanyi siapa, tapi kurang lebih lirik lagunya seperti itulah.
Kata-kata di lirik lagu itu dulu(dan sampai sekarang) sering sy temui di jejaring sosial lewat meme tentunya, yg tentu saja pula mengundang senyum. Taaaaaapi..., ketika kata "sakitnya tuh di sini" berubah jadi lagu, bukan senyum lagi yg sy keluarkan. Mendengar lagu ini, malah mempertegas garis-garis keriput di wajah sy. Lagu ini memunculkan pertanyaan dalam hati sy "ini yg bikin lagu, niat bikin lagu gak sih???". Pertanyaan ini tentu tidak harus dijawab oleh pencipta lagunya karena tentu saja mencipta lagu itu awalnya dari niat. Iyah, pertanyaan seperti ini hanya akan muncul ketika sy mendengar lagu yg menurut sy gak banget.
Dulu, sy sering menanggapi banyak lagu yang "waktu itu" menurut sy gak banget. Tapi, seiring dengan pertambahan usia dan keriput, serta perenungan yg sebenarnya kurang mendalam, sy jadi punya pendapat bahwa musik itu hanya soal selera. Karena musik hanyalah soal selera, jadi kurang pantaslah jika sy berkata "niat bikin lagu gak sih??" ketika mendengar lagu yg tidak sesuai dengan selera sy,.tidak sy sukai. Sudah lama sy menyimpan pertanyaan seperti itu, padahal dalam kurun waktu yg lama itu, sy sudah ratusan kali naik angkot. Iya, sy tidak pernah lagi berkata seperti itu sampai akhirnya sy mendengar lagu dangdut "sakitnya tuh di sini". Maaf !! Padahal sampai sekarang sy masih meyakini bahwa musik hanyalah soal selera. 

Tidak ada komentar:

Teman Sebangku

Beberapa hari yang lalu, facebook mempertemukan saya   dengan teman itu pernah sebangku saat di kelas empat dan lima SD. Sejak lulus SD ...