Di NKRI ini siapa sih yang tidak pernah mendengar nama
besar seorang Farhat Abbas? Pengacara
hebat nan beken, calon presiden paling ideal bagi negeri ini. Saking idealnya,
semua permasalahan negeri ini belum layak disebut masalah jika belum
dikomentari oleh beliau (yang tidak jarang malah menjadi masalah baru). Apapun
tentang beliau selalu jadi berita. Tak terkecuali perseteruan beliau dengan
mantan istrinya yang paling baru : Mbak Regina.
Memang begitu sulit dipahami, bagaimana dua orang
yang pernah tampak begitu mabuk kepayang karena satu sama lain, kini jadi
saling membenci dan mengumbar aib. Lebih parahnya lagi sang mantan
suami, dalam hal ini Farhat Abbas malah meminta kembali sejumlah uang yang
katanya sudah beliau berikan kepada mantan istrinya itu termasuk mahar
perkawinan mereka dulu yang jumlahnya miliaran rupiah. Farhat Abbas menunjukkan
keseriusannya dalam masalah ini dengan membawanya ke jalur hukum.
Saya jadi teringat masa kanak-kanak dulu. Sedari kecil, entah hanya di kampung saya saja atau juga berlaku di kampung-kampung lain, orang-orang tua mengajarkan anaknya agar jangan pernah meminta kembali pemberian kita kepada orang lain. Tidak cukup sampai di situ, orang tua kami menambahkan hal yang agak seram : meminta kembali pemberian kita kepada orang lain, akan membuat siku kita penuh borok. Anak kecil mana yang tidak takut dengan ancaman seperti itu? Alhasil, selaku anak-anak, kami tidak akan berani meminta kembali apapun yang pernah kami berikan kepada orang lain. Siapa yang mau punya siku penuh borok?
Saya jadi teringat masa kanak-kanak dulu. Sedari kecil, entah hanya di kampung saya saja atau juga berlaku di kampung-kampung lain, orang-orang tua mengajarkan anaknya agar jangan pernah meminta kembali pemberian kita kepada orang lain. Tidak cukup sampai di situ, orang tua kami menambahkan hal yang agak seram : meminta kembali pemberian kita kepada orang lain, akan membuat siku kita penuh borok. Anak kecil mana yang tidak takut dengan ancaman seperti itu? Alhasil, selaku anak-anak, kami tidak akan berani meminta kembali apapun yang pernah kami berikan kepada orang lain. Siapa yang mau punya siku penuh borok?
Melihat kasus
Farhat Abbas yang satu ini, saya jadi berpikir apa beliau tidak
mengingat ajaran orang tua di masa kecil? Rasanya beliau belum terlalu tua
untuk pikun dan melupakan nasehat orang tua semasa kecil. Jangan-jangan sejak
kecil, beliau adalah manusia yang suka melawan arus dan menentang kebiasaan.
Ah..., saya lupa..., saya kan tidak sekampung dengan Farhat Abbas. Mungkin saja
ancaman 'borok di siku' tidak pernah ada di kampung halaman beliau. Lagipula,
besar kemungkinan orang keren seperti beliau memang tidak pernah hidup di kampung, jadi wajarlah beliau tidak
pernah tahu hal semacam 'borok di siku' tadi. Toh beliau adalah Farhat Abbas,
semua tindakan beliau adalah kewajaran.
Selain wajar, kasus Farhat Abbas kali ini juga memberikan
pelajaran berharga kepada kita semua. Khususnya bagi pria-pria yang pernah jadi
korban cewek matre. Jika sebelumnya mereka tidak bisa berbuat apa-apa setelah
diporotin, maka dengan langkah hukum yang ditempuh Farhat Abbas kali ini akan
mengubah cara berpikir mereka. Mereka akan berani meminta kembali semua harta
yang telah dikuras oleh wanita yang telah menjadi mantan. Meminta kembali
dengan tegas dan tentu saja tanpa takut ancaman 'borok di siku'.
Jika 'meminta kembali harta yang pernah diberikan kepada seorang perempuan yang telah menjadi mantan' ini mulai diikuti banyak lelaki lalu kemudian jadi trend, saya rasa di masa depan jargon 'cewek matre ke laut aja' tidak lagi relevan. Farhat Abbas secara tidak sadar menciptakan jargon baru 'cewek matre ke pengadilan aja!' dan kita semua berharap jangan sampai berganti, malah beliau yang ke laut. NKRI masih butuh beliau.
Jika 'meminta kembali harta yang pernah diberikan kepada seorang perempuan yang telah menjadi mantan' ini mulai diikuti banyak lelaki lalu kemudian jadi trend, saya rasa di masa depan jargon 'cewek matre ke laut aja' tidak lagi relevan. Farhat Abbas secara tidak sadar menciptakan jargon baru 'cewek matre ke pengadilan aja!' dan kita semua berharap jangan sampai berganti, malah beliau yang ke laut. NKRI masih butuh beliau.